BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sulfur terdapat secara luas di alam sebagai unsur bebas.
Sulfur terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m di bawah batu karang, pasir,
atau tanah liat, yang keberadaannya dalam bentuk senyawa H2S, SO2,
CaSO4, dan MgSO4.
Maka
dari itu, makalah ini disusun sebagai pembelajaran dan penambahan wawasan
tentang unsur – unsur kimia
terutama untuk Sulfur atau belerang yang
disimbolkan dengan S. Karena hal tersebut cukup menarik
perhatian untuk dicermati dan sangat perlu untuk dipelajari oleh berbagai pihak utamanya bagi farmasis.
B.
Pembatasan
Masalah
Untuk
memperjelas ruang lingkup pembahasan maka makalah yang dibahas dibatasi pada
masalah:
1. Definisi Sulfur,
2. Sifat – sifat dari Sulfur,
3. Proses ekstraksi pada Sulfur,
4. Manfaat penggunaan Sulfur dalam kehidupan sehari – hari,
5. Kerugian dari Sulfur
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan Sulfur?
2. Apa sajakah sifat – sifat dari Sulfur itu?
3. Bagaimanakah proses ekstraksi pada sulfur?
4. Bagaimana pemanfaatan Sulfur dalam kehidupan sehari –
hari ?, dan
5. Kerugian dari Sulfur?
D.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian unsur S
2.
Untuk mengetahui
sifat – sifat unsur S
3.
Untuk mengetahui
proses ekstraksi pada unsur S
4.
Untuk mengetahui
manfaat unsur S dalam kehidupan sehari – hari
5.
Kerugian dari unsur
S
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sulfur
Menurut
Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal
yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya,
adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood
mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah
Aristarchus. Belerang
terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.
Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam
epsom, selestit, barit dan lain-lain.
Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan
dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun
juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Zat murninya
tidak berbau dan tidak berasa,memiliki struktur yang beragam, tergantung kondisi
sekitar, secara alami
banyak terdapat di gunung berapi, komponen
murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan berbahaya bagi
manusia,senyawa sulfur yang utama adalah SO2, dan SO3. SO2 berupa gas yang
mudah larut dalam air sehigga menyebabkan hujan asam,efek yang ditimbulkan
dapat sikurangi dengan cara melewatkan air yang terkontaminasi pada padatan
CaCO3.SO3 merupakan bahan utama membuat asam sulfat dan SO3 diperoleh dari oksidasi SO2 dengan katalis
vanadium.
B.
Sifat – sifat dari Sulfur
Belerang
berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai
bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk
alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara
sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas
Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat
logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat
elektris dan optik yang tidak biasa. Belerang
dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang
amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara
mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf
memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal
belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang
saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Sifat fisik dan kimia pada belerang
Sifat Fisika
Unsur belerang bentuknya non-metal yang tidak berasa dan tidak
berbau. pada umumnya berbentuk padatan kuning dengan titik leleh 112,8 C. Bila
belerang dipanaskan akan mencair dan saat didinginkan menjadi
seperti karet . Belerang juga berbentuk molekuler, larut dalam CS2. MOlekul S2
dan S3 ada dalam fase gas. Unsur khalkogen dalam asam sulfat menunjukkan warna biru, merah, dan
kuning. Spesi polikation S42+, S64+,S42+
memberikan warna ini. Masa jenis pada suhu kamar adalah α=2.07 g/cm3,
β=1.96 g/cm3, ɣ=1.92 g/cm3, titik didih= 717,8 K
Sifat Kimia
Belerang merupakan unsur khalkogen. Keelektronegativannya lebih
rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion
yang lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya
derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak
alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S… yang
menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom
belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm.
Keterangan Umum Unsur
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
sulfur, S,
16
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2, 8, 6
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ciri-ciri fisik
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(alpha) 2.07
g/cm³
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(beta)
1.96 g/cm³
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(gamma)
1.92 g/cm³
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.819
g/cm³
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(mono)
1.727 kJ/mol
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(mono) 45
kJ/mol
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(25 °C)
22.75 J/(mol·K)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ciri-ciri atom
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Orthorhombic
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ke-1:
999.6 kJ/mol
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ke-2: 2252
kJ/mol
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ke-3: 3357
kJ/mol
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom (terhitung)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
no data
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(20 °C)
(amorphous)
2×1015 Ω·m |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(300 K)
(amorphous)
0.205 W/(m·K) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7.7 GPa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.0
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7704-34-9
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
C.
Proses pembuatan Sulfur
Belerang
dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses
Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan
belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak
mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini
dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang,
proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang.
Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Proses ekstraksi
proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut.
- Proses Frasch. Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
- Proses Claus. Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) ⇆ HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air. 2H2S + 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O
- Pemanasan Pirit. Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS. FeS2 → FeS + S
D. Kegunaan
Sulfur
Belerang
adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam
dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam
pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan
asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya,
untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.
Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang
sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh
dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau, digunakan dalam baterai, dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk,
digunakan pada korek dan kembang api, digunakan sebagai pelarut dalam berbagai
proses. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer,
sebagai pencemar udara. Senyawa
organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium
sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa
senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.
Pada
tanaman, sulfur dapat berfungsi sebagai pembentukan
asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman, Pertumbuhan anakan pada tanaman, berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap
jamur. Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi
membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim
membentuk papain. Gejala
kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen.
misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus
dan kerdil, perkembangannya lambat.
Sedangkan
untuk kecantikan, Sulfur bermanfaat untuk merangsang kolagen, serat yang
membuat kulit tampak lebih kencang, serta dapat mengurangi kerutan pada wajah.
Dengan minum suplemen sulfur setiap hari, maka dalam waktu 6 minggu akan
terlihat hasilnya.
E.
Kerugian Sulfur
Selain
berguna untuk kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi
kehidupan misalnya senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemaran udara dan berbahaya seperti SO2
dan SO3.
Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna.
Berbau khas memerihkan mata dan dapat merusak saluran pernapasan, sebab apabila
terisap oleh pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air dalam
saluran pernapasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan
menimbulkan rasa sakit. Sulfur dioksida dapat terbentuk pada pembakaran batu
bara yang mengandung belerang, dan pemanggangan bijih sulfida. Sulfur dioksida
dapat melarut dengan baik dalam air. SO2(g) + H2O(l) → H2SO3 (aq).
Sifat
SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas
mengakibatkan persoalan lingkungan seperti misalnya hujan asam.Terjadinya hujan
asam yaitu dari pembakaran bahan bakar posil seperti minyak dan batu bara akan
di hasilkan NOx dan SOx juga partikel lain.Polutan akan tinggal beberapa lama
di udara dan kemudian musnah terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan
diudara, kualitas udara menurun yang dapat berakibat langsung pada kesehatan
manusia seperti sesak napas / gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida
sulfur (SO2) dan dioksida nitrogen (NO2) melalui reaksi oksidasi dengan ozon
akan berubah
menjadi (SO3) dan NO3 selanjutnya berubah menjadi senyawa sulfat dan senyawa
nitrat. Senyawa-senyawa
tersebut akan berpindah dari atmosfer kepermukaan bumi melalui hujan dan
deposisi langsung sehingga di kenal dengan deposisi basah dan deposisi kering.
Proses deposisi basah terjadi dengan pembentukan awan dan akhirnya turun
sebagai hujan salju atau kabut yang mengandung asam. Deposisi asam yang
terkandung dalam hujan dapat menggambarkan kondisi keasaman air hujan dalam
angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan basa atau asam. Bila air
hujan mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di katakan telah terjadi hujan asam di
daerah tersebut.
Kerugian utama dari adanya sulfur adalah resiko korosi
oleh asam sulfat yang terbentuk selama dan sesudah pembakaran, dan pengembunan di
cerobong asap, pemanas awal udara dan economizer.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sulfur
merupakan salah satu unsur kimia dalam table priodik dengan simbol S, nomer
atom 16 dan termasuk dalam periode tiga.Unsur belerang di alam di temukan
sebagai unsur bebas dan sebagai senyawaan. Bentuknya
adalah non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah
zat padat kristalin kuning. Cara
pembuatan sulfur dapat dilakukan
dengan 3 tahap yaitu dengan cara
proses frasch,
proses Claus dan pemanasan pirit.
Sulfur dalam bentuk senyawa sangat penting dalam kehidupan diantaranya sebagai
pembuatan bahan baku asam sulfat dan vulkanisasi karet. Selain berguna untuk
kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi kehidupan misalnya
senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemar yang berbahaya
adalah SO2 dan SO3 yang dapat menyebabkan radang paru-paru dan tenggorokan
(merusak saluran pernapasan ) dan hujan asam.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak
kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu saran / kritikan sangat
dibutuhkan untuk pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari makalah
sebelumnya dan dapat berjalan lancar, serta menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik. Meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita bisa
mengimplementasikan tulisan ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
khususnya bagi penulis sendiri. Penulis
juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah KIMIA FISIKA
yang telah memberi kami tugas demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara
dan bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
Lestari Sri. 2008. Mengurai Susunan
Periodik Unsur Kimia. Jakarta Selatan : PT Kawan Pustaka.
Ahmad, Hiskia. 2001. Kimia
Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Dunia atas. 2011. Mengenal Unsur
Sulfur. http://dunia-atas.blogspot.com/2011/03/mengenal-unsul-sulfur-s.html (diakses pada tanggal 8 mei 2012).
Nandha. 2011. Makalah Belerang. http://nandhasmyblog.blogspot.com/2011/03/makalah-belerang.html
(diakses pada tanggal 9 mei 2012).
Prabowo, Sugeng. 2012. Manfaat Sulfur
Dan Vitamin C Untuk Wajah. www.sugengprabowo. com/manfaat-sulfur-dan-vitamin-c-untuk-wajah
(diakses pada tanggal 10 mei 2012).
Wilkinson dan
Cotton. 2007. Kimia Anorganik Dasar.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Anonim. 2012. Unsur Hara Sulfur. http://pupukdsp.com/index.php/Pupuk-Tanaman/Unsur-Hara-Sulfur-S.html (diakses
pada tanggal 11 mei 2012).